YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Thursday, June 1, 2017

Air Bersih dan Sanitasi itu Penting!


Dewasa ini, saya sebagai mahasiswa Sosiologi dituntut untuk lebih peka terhadap keadaan sekitar. Tidak hanya terhadap masalah-masalah sosial, namun juga kebiasaan yang ada di masyarakat, dan melihatnya secara beyond common sense. Karena bisa saja sesuatu yang dianggap biasa pada masyarakat, ternyata adalah suatu masalah yang butuh dikonstruksikan supaya semua orang tau bahwa kebiasaan tersebut adalah suatu masalah dan perlu diubah. Salah satu kebiasaan tersebut adalah tidak menutup keran secara rapat dan tidak menutup keran saat tidak dipakai, sehingga air yang keluar terbuang sia-sia. Contohnya pada saat habis berwudhu atau menggosok gigi, tidak sedikit orang yang membiarkan kerannya terbuka/tidak menutup rapat keran tersebut, dengan asumsi akan ada orang selanjutnya yang memakai. Menurut sebuah penelitian, satu keran bocor/keran yang tidak ditutup rapat jika dikumpulkan dapat menghasilkan 10 galon air. Pada infografis di bawah ini, dapat dilihat bahwa ada perbedaan dalam penggunaan serta kebutuhan air pada negara maju dan negara berkembang.
http://www.seametrics.com/blog/water-poor-rich-infographic/
Infografis tersebut juga menjelaskan tentang bahaya kekurangan akses air bersih, diantaranya diare, typhoid, kolera, dan malaria. 88% kasus fatal di dunia disebabkan kurangnya akses pada air bersih. Memang dengan borosnya pemakaian dan kurangnya kesadaran akan pentingnya air bersih dapat menyebkan kelangkaan. Bisa saja air menjadi seperti minyak yang mulai sulit didapatkan. Dari infografis di bawah ini, dari 100% air yang ada di bumi, 97%nya adalah air laut, dan 3% sisanya air bersih, dan hanya 0.007% air layak minum. Sementara, setiap manusia baiknya meminum 2 liter air per hari, tentunya jika tidak dijaga dengan baik, akan semakin banyak masalah yang timbul. 

http://www.billythespacekid.com/images/water-infographic.gif
Dalam infografis tersebut juga terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kelangkaan air bersih. Diantaranya adalah memperluas suplai air bersih, meningkatkan efisiensi dari suplai air bersih, dan meningkatkan kualitas air bersih. Ada 7 cara yang dapat dilakukan untuk menginvestasi air bersih yaitu dengan pumping & pipelines, well drilling, filtration & purification, testing & measurement, wastewater treatment, desalination, dan leakage detection. Di Indonesia sendiri, kesinambungan dan keberlanjutan persediaan air bersih perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar. Satu dari sepuluh rumah tangga mengalami kekurangan persediaan air bersih, khususnya pada musim kemarau. Optimalisasi kualitas, kuantitas dan kesinambungan air bersih memerlukan pengelolaan sumber air yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.  (UNICEF, 2012)

sumber infografis: https://sciex.com/community/blogs/blogs/5-infographics-that-show-the-need-for-drinking-water-testing
poster: dokumen pribadi
Permasalahan yang sudah saya paparkan di atas berhubungan sangat erat dengan Sustainable Development Goal nomer 6 yaitu Clean water and sanitation . Mata kuliah MPKT B yang telah saya jalani selama 1 semester mendorong saya untuk berpikir kritis dan memberikan aksi nyata untuk mendukung goal nomer 6 tersebut. Menurut saya, kita dapat memulai menjaga air bersih dan sanitasi dari diri kita sendiri, yaitu merubah kebiasaan membiarkan keran menyala. Maka dari itu saya membuat slogan close tap, save water untuk mengingatkan masyarakat supaya selalu menutup rapat keran saat tidak pakai untuk menjaga ketersediaan air bersih. Kalau bukan kita yang berubah dan memulai, siapa lagi?

1 comment: